JT - Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz, menjelaskan bahwa mengonsumsi teh atau kopi tetap diperbolehkan selama ibadah bulan Ramadhan, namun dengan aturan frekuensi tertentu agar tidak mengganggu puasa.
“Konsumsi teh dan kopi sebaiknya dibatasi, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari, sementara sisanya disarankan untuk minum air putih,” ujar Fitri pada Jumat (15/3).
Baca juga : Hujan Deras Disertai Petir, Ini Tips Listrik Aman Dari PLN
Dia menjelaskan bahwa minum teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya, dan teh seringkali menjadi pilihan untuk membatalkan puasa.
Teh dianggap lebih aman bagi lambung, terutama bagi penderita asam lambung, berbeda dengan kopi yang tingkat keasamannya dapat mengganggu lambung yang sensitif. Karenanya, disarankan untuk mengonsumsi kopi setelah perut terisi.
“Teh umumnya lebih aman bagi penderita masalah lambung dibandingkan kopi, yang keasamannya dapat mengganggu lambung yang sensitif,” katanya.
Baca juga : Paparan Polusi Udara Berisiko Tinggi Sebabkan Kanker Paru
Meskipun teh dan kopi bersifat diuretik atau merangsang produksi urine, tidak menyebabkan rasa haus berlebihan. Namun, pembatasan konsumsi juga bertujuan untuk menghindari asupan gula berlebihan, karena minuman ini sering ditambahkan gula atau susu.
Selain itu, Fitri mengingatkan pentingnya menjaga asupan gula dan garam serta mengonsumsi makanan berserat untuk menjaga kesehatan pencernaan selama berpuasa.