JT - Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DKI Jakarta memperkirakan bahwa tingkat okupansi hotel selama bulan Ramadhan tahun ini kemungkinan akan mengalami penurunan hingga 25 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Selama bulan Ramadhan, tingkat okupansi hotel biasanya mengalami penurunan karena orang jarang bepergian dan tidak menginap di hotel untuk berlibur," kata Ketua PHRI DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono.
Baca juga : Bus Paspampres Tabrak Pilar Halte Transjakarta Akibat Rem Blong
Ia menjelaskan bahwa selain tingkat keterisian hotel yang menurun, tren masyarakat yang makan di restoran juga cenderung turun.
Meskipun terdapat kegiatan buka bersama, namun Iwantono menyatakan bahwa momentum tersebut berbeda dengan hari biasanya, di mana konsumen dapat makan di restoran hingga tiga kali dalam satu hari.
"Buka puasa, orang makan hanya satu kali, sedangkan di waktu pagi, siang, dan sore tidak ada yang makan. Namun, tentunya kita berharap Ramadhan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Baca juga : Penikam Imam Mushola di Jakbar Cukur Kumis Untuk Hilangkan Jejak
Ia menambahkan bahwa beberapa restoran besar telah menyiapkan strategi khusus untuk menarik pelanggan, seperti potongan harga khusus, namun yang paling penting adalah mempertahankan pelanggan agar tetap kembali ke restoran.
Iwantono juga menyatakan bahwa tingkat okupansi hotel diharapkan akan kembali meningkat menjelang akhir Ramadhan dan selama libur Lebaran.