JT - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta, Dr. Elisabeth Sipayung, menyarankan agar penderita asam lambung tidak berbuka puasa dengan teh hangat untuk menghindari sensasi begah.
"Bagi penderita penyakit asam lambung, sebaiknya tidak mengonsumsi teh saat berbuka puasa, jika memungkinkan, hindari penggunaan teh," katanya dalam diskusi daring mengenai puasa bagi penderita penyakit asam lambung di Jakarta pada hari Rabu.
Baca juga : Baitul Mal Aceh Terima Zakat dan Infak Rp4,91 Miliar hingga Februari 2025
Menurut Elisabeth, mengonsumsi teh hangat atau kopi saat perut kosong dapat menyebabkan perasaan perut begah dan berkontraksi, yang dapat mengakibatkan keram.
Dia menjelaskan bahwa kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh cara minum yang kurang tepat, karena orang cenderung minum dengan cepat saat berbuka puasa untuk menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa. Teh dan kopi memiliki kandungan kafein yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, sehingga dapat menimbulkan sensasi begah.
"Sebaiknya berbuka puasa dengan air putih biasa, atau jika ingin variasi, berbukalah dengan buah dan sayuran segar," ujarnya.
Baca juga : Baznas Targetkan Rp509,5 Miliar dari Pengumpulan ZIS Ramadhan 2025
Selain menyarankan untuk berbuka puasa dengan air putih, Elisabeth juga menyarankan untuk menggunakan air kelapa. Mengenai minuman dingin, dia menyarankan agar suhunya tidak terlalu dingin.
Sama halnya dengan minuman panas, agar tidak terlalu panas. Namun, jika tetap ingin mengonsumsi teh hangat, disarankan untuk tidak hanya minum teh saja dan untuk diminum secara perlahan.