Menteri Pertahanan Korea Selatan Fokus Menguatkan Kerja Sama Internasional Hadapi Ancaman Nuklir Korut di Singapura
Singapura, 05/6 (jakartaterkini) - Menteri Pertahanan Korea Selatan Memperkuat Kerja Sama Internasional dalam Menangani Ancaman Nuklir Korut
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-sup, telah menyelesaikan kunjungannya selama empat hari ke Singapura untuk menghadiri acara forum tahunan yang fokus pada penguatan kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Dalam Dialog Shangri-La yang berlangsung selama tiga hari sejak Jumat, Lee melakukan pertemuan dengan para menteri pertahanan dari Amerika Serikat, Jepang, China, dan negara lainnya, di tengah meningkatnya ketegangan akibat peluncuran roket antariksa yang gagal oleh Pyongyang pekan lalu.
Salah satu sorotan utama dari kunjungannya adalah pertemuan trilateral yang diadakan oleh Lee bersama dengan Menteri Pertahanan AS dan Jepang, Lloyd Austin dan Yasukazu Hamada, sebagai bukti nyata bahwa kerja sama keamanan tiga arah mereka lebih dari sekadar retorika.
Mereka sepakat untuk membangun dan mengoperasikan sistem berbagi data peringatan rudal dari Korea Utara secara langsung dalam waktu satu tahun, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai pada pertemuan puncak antara para pemimpin mereka di Kamboja pada bulan November tahun lalu.
Sebelum pertemuan trilateral tersebut, Lee dan Austin juga mengadakan pertemuan singkat di mana mereka setuju untuk melakukan penyelidikan bersama terhadap puing-puing roket Korea Utara yang jatuh di Laut Kuning pada hari Rabu sebelumnya.
Selama sesi utama forum, Lee dengan tegas mengajukan seruan untuk upaya internasional yang "tegas dan kompak" dalam menghadapi ancaman militer dari Korea Utara, yang menurutnya merupakan tantangan keamanan "bersama" yang mempengaruhi "seluruh dunia".
Dalam konteks kerja sama dengan Jepang, Lee juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada, yang merupakan pertemuan pertama kedua negara tersebut sejak November 2019. Pertemuan ini menunjukkan adanya perbaikan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang setelah sengketa sejarah yang terkait dengan masa pemerintahan kolonial Jepang di Korea pada tahun 1910-1945.
Dalam kunjungannya, Lee juga bertemu dengan Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, dan menekankan peran "konstruktif" Beijing dalam membangun perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Selama akhir pekan, Lee juga melakukan pertemuan dengan pejabat dari Belanda, Kanada, dan Jerman, serta diplomat senior Uni Eropa untuk membahas kerja sama keamanan.
Editor: Miko