JAKARTATERKINI.ID - Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, yaitu Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Jaya dan perusahaan transportasi TransJakarta, menjalin kerjasama dalam penyaluran kebutuhan air bersih di halte bus, terutama untuk toilet dan mushalla, guna meningkatkan kualitas pelayanan.
"Dari sekarang, masih ada 132 halte yang sedang dalam proses pengerjaan. Kami berharap agar pada pertengahan tahun 2025, seluruhnya dapat selesai," ujar Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan, dalam pertemuan dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) di Bundaran HI, Jakarta.
Baca juga : Tina Toon Minta Pemprov DKI Keruk Sungai Guna Cegah Banjir
Syahrul menegaskan bahwa fasilitas publik ini diharapkan dapat menjadi langkah kerja sama jangka panjang antara PAM Jaya dan PT TransJakarta. Terkait dengan anggaran, ia menyebut bahwa biaya untuk penyediaan air bersih di toilet dan mushalla halte TransJakarta tidaklah besar.
"Mengingat halte TransJakarta berada di pusat kota, kami hanya perlu menyambungkan pipa dari pinggir jalan ke pusat halte," jelas Syahrul.
PAM Jaya menetapkan tarif sebesar Rp3.500 per kubik, yang disesuaikan dengan tarif yang berlaku bagi semua pelanggan PAM Jaya. Biaya tersebut dianggap tidak terlalu besar karena proses penyambungan pipa dari PAM Jaya ke halte TransJakarta dianggap tidak sulit.
Baca juga : Kepolisian Fokus Patroli Malam untuk Cegah Tawuran dan KDRT di DKI
"Tarif ini disesuaikan dengan tarif yang telah kami terapkan untuk seluruh pelanggan kami. Saat ini, belum ada perbedaan tarif," tambah Syahrul.
Direktur PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Welfizon Yuza, menyatakan bahwa kerja sama dengan PAM Jaya merupakan sinergi untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna TransJakarta.