JT - Penelitian terbaru dalam Journal of Science and Medicine in Sport mengungkap bahwa asupan kalori, lemak, dan serat yang cukup dapat membantu mengurangi risiko cedera pada pelari jarak jauh.
Studi yang menganalisis 15 penelitian sebelumnya menunjukkan, pelari wanita yang mengalami cedera rata-rata mengonsumsi 449 kalori dan 20 gram lemak lebih sedikit setiap hari dibandingkan mereka yang tidak cedera. Mereka juga mengonsumsi tiga gram serat lebih sedikit.
Baca juga : Libur Lebaran, Kesempatan Kurangi Ketergantungan Anak pada Gawai
“Cara atlet mengisi bahan bakar tubuhnya sangat penting,” kata penulis studi Erin Colebatch, ahli diet dari University of South Australia. Ia menegaskan nutrisi adalah bagian penting dari pencegahan cedera.
Ahli diet UCLA Health Yasi Ansari menambahkan, pola makan seimbang dapat menjaga kesehatan tulang dan otot, sekaligus mengurangi risiko cedera. Lemak sehat penting untuk penyerapan vitamin, produksi hormon, serta pengelolaan peradangan. Sementara serat mendukung mikrobioma usus dan sistem imun.
Dr. Sarah Merrill dari University of California San Diego menjelaskan, jika tubuh kekurangan nutrisi saat memperbaiki otot, maka akan mengambilnya dari tulang, sehingga meningkatkan risiko cedera.
Baca juga : Sujud dalam Shalat Berikan Manfaat bagi Kesehatan Otak
Ansari menyarankan pelari memilih makanan kaya kalori dan gizi, termasuk buah, biji-bijian utuh, protein, serta lemak sehat. Suplemen bisa menjadi pelengkap jika ada kekurangan.
Asosiasi Ahli Gizi Olahraga Amerika merekomendasikan pola konsumsi harian pelari terdiri dari 50–65% karbohidrat, 20–35% lemak, dan 10–20% protein. Sebagai acuan, setiap satu mil lari membakar sekitar 100 kalori. * * *