JT - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kebijakan tarif resiprokal Amerika (AS) dapat berdampak langsung terhadap harga berbagai produk mainan, termasuk Barbie dan Hot Wheels yang selama ini impor dari Indonesia.
Ia menuturkan boneka Barbie merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia ke AS. Hal ini menjadi salah satu topik pembahasan saat dirinya berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam lawatannya ke Washington, D.C.
Baca juga : Pabrik Sepeda Motor Listrik di Karawang Akan Serap Ribuan Pekerja
“Barbie, boneka itu majority bikinan dari kita. Jadi waktu pertemuan dengan US Treasury, muncul percakapan mengenai Barbie karena Amerika impor Barbie paling besar dan produsen terbesar memang dari Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu.
Menurut Sri Mulyani, mainan lainnya yang juga berpotensi terdampak adalah Hot Wheels, salah satu jenama miniatur mobil.
Ia menilai, pemberlakuan tarif yang tinggi dari AS berpotensi menaikkan harga-harga mainan tersebut di pasar global, termasuk di AS sendiri, yang merupakan konsumen utama produk-produk tersebut.
Baca juga : Pertamina Dorong UMKM Lokal Melalui SMEXPO Bandar Lampung 2024
“(Mainan) ini penting karena nanti mereka akan (merayakan) Christmas, Black Friday dan setiap nenek-nenek akan membeli hadiah untuk cucunya, ditaruh di pohon natalnya . Nah dengan adanya retaliasi (tarif) ini akan sangat memengaruhi harga-harga mainan,” tuturnya.
Sebagai informasi, pabrik boneka Barbie terbesar di dunia saat ini berada di Cikarang, Jawa Barat, di bawah naungan PT Mattel Indonesia (PTMI).