JT – Dewan Eksekutif UNESCO resmi menetapkan 16 situs baru sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geopark, termasuk dua geopark dari Indonesia yakni Geopark Kebumen dan Geopark Meratus. Dengan penambahan ini, jumlah total UNESCO Global Geopark kini mencapai 229 situs di 50 negara.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam pernyataannya, Jumat (11/4), menyampaikan bahwa geopark berperan sebagai simbol pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan konservasi dan edukasi.
Baca juga : Pemukiman Badui Dalam di Lebak Ramai Dikunjungi Wisatawan saat Liburan Sekolah
“Melalui pelestarian warisan geologi, geopark menjadi mercusuar pembangunan berkelanjutan. Saya menyampaikan selamat kepada para pengelola situs yang baru ditetapkan,” ujar Azoulay.
Ia menambahkan, pengakuan ini sekaligus menandai satu dekade sejak pembentukan UNESCO Global Geopark pada 2015, dan menjadi bukti bahwa kemajuan ekonomi dan perlindungan lingkungan dapat berjalan berdampingan.
UNESCO juga menekankan pentingnya peran masyarakat lokal, budaya, serta pengetahuan tradisional dalam menjaga kelestarian warisan geologi dan pengembangan wilayah berbasis keberlanjutan.
Baca juga : Pj Bupati Bogor Ajak Warga Kembali Ramaikan Wisata Puncak Pasca Penataan
Geopark baru yang masuk jaringan global kali ini berasal dari berbagai negara, termasuk China, Korea Utara (untuk pertama kalinya), Ekuador, Indonesia, Italia, Norwegia, Korea Selatan, Arab Saudi (dengan dua geopark perdananya), Spanyol, Britania Raya, dan Vietnam.
UNESCO secara aktif mendorong pembentukan geopark di kawasan yang belum banyak memiliki situs serupa, seperti Afrika, negara-negara Arab, serta negara-negara berkembang kepulauan kecil (Small Island Developing States), dengan bantuan tenaga ahli, pelatihan, hingga pendampingan lokal.