JT - Pemerintah telah menyiapkan beragam kebijakan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 guna mendorong pergerakan perekonomian nasional.
“Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025, Pemerintah mendorong peningkatan demand dan supply dalam mendukung pergerakan ekonomi saat libur Lebaran,“ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga : Wakil Ketua Komisi II DPR Tolak Usulan KPU dan Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc
Berbagai program yang disiapkan yakni mulai dari program pariwisata selama periode Idul Fitri. Jumlah perjalanan wisata selama periode libur Lebaran tahun ini diproyeksikan sebanyak 122,1 juta perjalanan.
Kemudian, pemerintah juga mempersiapkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang ditambah sebesar 6 persen untuk tiket transportasi, serta diskon tarif tol 20 persen untuk perjalanan jarak jauh (Barrier Gate to Barrier Gate) di beberapa ruas tol pada H-7 hingga H-4 Idulfitri, serta H+7 hingga H+8 Idulfitri.
Percepatan program kendaraan bermotor listrik yang telah disepakati bantuan Pemerintah sebesar Rp7 juta per unit motor juga menjadi salah satu program pemerintah guna sambut Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga : ARI-BP dan GCQP Luncurkan Program Kemanusiaan untuk Keluarga di Gaza
Selain itu, lanjut Airlangga, terdapat juga kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh dan Bonus Hari Raya Keagamaan bagi pengemudi dan kurir pada layanan angkutan berbasis aplikasi dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Penyaluran THR ASN Pusat dan Daerah serta pensiunan pada dua minggu sebelum Idul Fitri, serta program belanja nasional antara lain Friday Mubarak pada 28 Februari – 28 Maret 2025 dengan target transaksi sebesar Rp75-77 triliun, BINA Lebaran pada 14 – 30 Maret 2025 dengan target transaksi Rp30 triliun, dan kampanye belanja daring (online) Ramadhan di seluruh niaga-el (e-commerce).