JT - Atlet atletik Triyaningsih berharap dunia olahraga di Indonesia semakin ramah terhadap perempuan di tengah berbagai tantangan kesetaraan gender.
Menurut Triya, masih ada stereotip yang harus dihadapi atlet perempuan, termasuk anggapan terhadap pakaian olahraga yang kerap dianggap terlalu terbuka.
Baca juga : DPR Setujui Naturalisasi Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy untuk Timnas Indonesia
"Saya berharap pakaian olahraga perempuan bisa diterima dengan baik dan tidak diobjektifikasi. Yang penting adalah prestasi, bukan apa yang kita kenakan," ujar Triya dalam diskusi daring bertema "Perempuan, Perjuangan, dan Puncak Prestasi"yang diselenggarakan KONI Pusat dalam rangka memperingati International Women’s Day 2025, Sabtu (15/3).
Triya menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dalam berolahraga. Salah satu usulan yang ia sampaikan adalah peningkatan pengawasan di tempat-tempat umum melalui pemasangan CCTV.
"Tempat-tempat yang sering digunakan untuk berolahraga, seperti taman atau jalur lari, perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah bisa memasang CCTV untuk memastikan lingkungan yang lebih aman bagi perempuan," katanya.
Baca juga : Timnas Indonesia Harus Tampilkan Permainan Ofensif di Laga Lawan Vietnam
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Triya tetap berkomitmen untuk terus berjuang dan meraih prestasi.
"Aku berharap perempuan jangan terlalu banyak berpikir, just do it! Sebagai perempuan, jangan mau kalah!" tegasnya.