JT – Balai Taman Nasional Komodo (TNK) menyatakan bahwa populasi komodo di kawasan konservasi Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih dalam kondisi stabil.
"Populasi biawak komodo secara alami mengalami fluktuasi sesuai dengan ketersediaan populasi satwa mangsa di alam. Secara umum, populasi komodo meningkat dalam tujuh tahun terakhir. Pada tahun 2024, tren populasi komodo masih dalam rentang stabil," kata Kepala Balai TNK, Hendrikus Rani Siga, di Labuan Bajo, Jumat.
Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Siapkan Langkah Antisipasi Jelang Puncak Musim Hujan
Berdasarkan laporan Balai TNK, populasi komodo tercatat sebanyak 2.897 ekor pada tahun 2018, 3.022 ekor pada tahun 2019, 3.163 ekor pada tahun 2020, 3.303 ekor pada tahun 2021, 3.156 ekor pada tahun 2022, 3.396 ekor pada tahun 2023, dan 3.270 ekor pada tahun 2024.
Walaupun jumlahnya mengalami sedikit penurunan pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, Hendrikus menegaskan bahwa populasi komodo masih berada dalam kategori stabil.
"Pertumbuhan populasi komodo akan menyesuaikan dengan daya dukung habitat atau daya dukung alam," ujarnya.
Baca juga : Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Siap Difungsikan Terbatas untuk Mudik Lebaran 2025
Ia menjelaskan bahwa naik-turunnya populasi komodo merupakan hal alami yang terjadi di alam liar.
"Secara alamiah, komodo akan beradaptasi dengan daya dukung habitat. Jika daya dukung cukup, maka populasinya naik. Namun, jika daya dukung berkurang, maka jumlahnya akan menurun," katanya.