JT – Sejumlah warga Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, terpaksa mencuci piring dengan air banjir akibat kekurangan pasokan air bersih pascabanjir yang melanda wilayah tersebut.
"Kalau lumpur enggak dibersihkan, nanti nempel di barang. Jadi kami bersihin pakai busa pencuci piring aja," ujar Eti, salah satu warga, Rabu (5/3).
Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Siapkan SDM Berkualitas Hadapi Tantangan Teknologi
Eti mengaku kesulitan mendapatkan air bersih sejak banjir datang. Untuk mandi, ia harus menumpang di rumah tetangga yang tidak terdampak banjir.
Sementara itu, warga lainnya, Kartini, mengungkapkan bahwa kebutuhan air minum juga terbatas, terutama karena sedang menjalani ibadah puasa.
"Cuma dikasih air gelas, kalau bisa ditambah karena ini bulan puasa, jadi butuh buat sahur dan buka," kata Kartini, yang saat ini mengungsi di GOR Pancoran sembari menunggu air surut.
Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Tingkatkan Akses Hunian Layak Bagi Warga Berpenghasilan Rendah
Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) telah mengerahkan dua pompa portabel untuk mengalirkan air banjir ke Kali Ciliwung. Pompa tersebut berkapasitas 250 meter kubik (m³) dan 500 m³, dengan enam petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang dikerahkan untuk mempercepat surutnya banjir.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, hingga pukul 14.00 WIB, terdapat empat rukun tetangga (RT) di Pengadegan yang masih terendam banjir dengan ketinggian 150 cm akibat luapan Kali Ciliwung. Secara keseluruhan, banjir masih merendam 30 RT di wilayah Jakarta. * * *
Bagikan
