JT – Industri otomotif Indonesia pada 2025 diprediksi masih memiliki prospek pertumbuhan yang baik, terutama berkat meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik (EV).
Namun, perkembangan pasar otomotif tetap bergantung pada kebijakan multisektoral yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Baca juga : IMHAX 2024 Siap Memikat Para Penggemar Helm
"Kalau untuk EV, pasarnya akan terus tumbuh," kata pengamat otomotif dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Riyanto, Rabu (12/2).
Ia menambahkan bahwa berbagai insentif pemerintah dan semakin banyaknya pilihan model kendaraan listrik, termasuk yang berkapasitas tujuh penumpang, turut mendukung pertumbuhan pasar EV.
Selain insentif, faktor lain yang mendorong perkembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah inovasi teknologi dari para produsen otomotif.
Baca juga : Mazda Power Drive 2024 Digelar, Tawarkan Promo Menarik dan Test Drive
Pemerintah juga terus menghadirkan berbagai fasilitas pendukung, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), untuk mempermudah pengguna EV.
Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, meminta pemerintah menimbang kembali kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen, karena berpotensi memperlambat pertumbuhan industri otomotif.