JT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (3/2) mengatakan tidak menjamin gencatan senjata di Jalur Gaza dapat bertahan, sehari sebelum dirinya menjamu pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
"Saya telah melihat orang-orang dianiaya. Tidak seorang pun pernah melihat hal seperti itu. Tidak, saya tidak memiliki jaminan bahwa perdamaian akan terwujud," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval.
Baca juga : Qatar Buka Kembali Kedutaan Besarnya di Suriah Setelah 13 Tahun
Trump dijadwalkan bertemu Netanyahu pada Selasa, yang menjadi kunjungan resmi pertama pemimpin negara asing ke Gedung Putih sejak ia menjabat bulan lalu.
Media Israel mengatakan bahwa Netanyahu batal mengirimkan tim perundingan ke Qatar untuk membahas fase kedua perjanjian gencatan senjata Gaza pada Senin hingga dirinya bertemu Trump.
Tahap pertama perjanjian yang sedang berlangsung mencakup gencatan senjata selama enam pekan, di mana gelombang tahanan dibebaskan oleh Israel dan Hamas saat Israel menarik pasukannya keluar dari daerah berpenduduk di Gaza.
Baca juga : Mengungkap Alasan Ekonomis di Balik Serangan AS-Inggris ke Yaman
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tahap pertama dapat diperpanjang selama para pihak melanjutkan negosiasi mereka untuk mencapai tahap kedua dari kesepakatan tersebut.
Ketentuan tersebut mencakup pembebasan sandera lebih lanjut, termasuk tentara Israel laki-laki.