JT – Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, menyatakan bahwa lambatnya surutnya genangan dan banjir di sejumlah titik disebabkan oleh kapasitas drainase yang kurang memadai, menghambat aliran air.
"Drainasenya kurang bagus karena efek dari pembangunan yang pesat, baik jalan tol, gedung, maupun perumahan. Dalam waktu dekat, ini perlu dikoordinasikan dengan pihak terkait agar permasalahan drainase ini bisa segera terselesaikan," ujar Nurdin di Tangerang, Kamis.
Baca juga : Pemkab Tangerang Data Pendatang Baru Pasca Lebaran
Selain itu, ia menambahkan bahwa penumpukan sampah yang menyumbat saluran air turut memperparah kondisi banjir. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran air.
"Kami juga mengajak warga untuk membuat sumur resapan di halaman rumah masing-masing agar air dapat terserap dan tidak menggenang hingga menyebabkan banjir," katanya.
Sementara itu, genangan air di sejumlah wilayah mulai berangsur surut. Namun, personel tetap disiagakan untuk membantu warga terdampak agar dapat beraktivitas kembali.
Baca juga : Polisi: Janin yang Dibuang di Tangsel Hasil Hubungan Tanpa Status
"Kami membantu dengan perahu karet dan menyiagakan personel di titik-titik genangan," tambahnya.
Sebelumnya, BPBD Kota Tangerang mencatat enam titik banjir cukup parah, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter di Perum Bandara Mas IX Blok Z, Selapajang Jaya. Di Kecamatan Benda, banjir melanda lima titik, di antaranya Rawa Bokor RT 004 RW 004, Rawa Bokor RW 004 RW 010 Kelurahan Benda, Gg Pemuda RT 004 RW 08 Kelurahan Jurumudi, RW 006 RW 007 Kelurahan Jurumudi Baru, dan Perum Alam Raya RT 006 RW 011 Kelurahan Jurumudi.