JT - Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan membangun dua jalan layang (flyover) pada tahun anggaran 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas di perlintasan kereta api.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, menjelaskan bahwa pembangunan flyover ini merupakan bagian dari implementasi undang-undang yang mewajibkan pengembangan perlintasan jalan dan rel kereta api agar tidak sebidang, melalui pembangunan lintas atas (flyover) atau bawah (underpass).
Baca juga : DLH DKI Gencarkan Sosialisasi Pilah Sampah Sejak Dari Rumah
“Pembangunan flyover ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi lalu lintas di Jakarta, khususnya di perlintasan kereta api yang rawan kemacetan dan kecelakaan,” ujar Heru dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Flyover pertama akan dibangun di kawasan Latumenten, di Jalan Latumenten dekat Rumah Sakit Jiwa. Flyover ini akan melintasi rel kereta api, dengan panjang sisi barat mencapai 440,86 meter dan lebar (Right of Way/ROW) 11 meter, serta sisi timur dengan panjang 439,23 meter dan ROW 10 meter.
Selain itu, Flyover Bintaro Puspita yang direncanakan akan memiliki panjang 441 meter dan ROW 9 meter, juga akan dibangun untuk mengatasi kemacetan di perlintasan kereta api di kawasan Bintaro.
Baca juga : Tim Bacagub Darma Konsultasi ke KPU DKI Jelang Pendaftaran
Heru menegaskan, Dinas Bina Marga DKI Jakarta berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek flyover ini sesuai dengan jadwal dan standar kualitas yang telah ditetapkan. Pembangunan kedua flyover ini akan menggunakan anggaran tahun jamak (multiyears). * * *