JT – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan akan mengevaluasi persoalan penurunan omzet kantin sekolah yang disinyalir akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"MBG masih dalam tahap evaluasi dan fokus pada implementasi sesuai rencana. Terkait keluhan kantin sekolah mengenai penurunan pembelian, hal ini tentu akan kami tinjau lebih lanjut," ujar Teguh di Jakarta, Senin.
Baca juga : Pemprov DKI Siapkan Layanan Antar KTP Elektronik untuk Pemilih Pemula pada Pilkada 2024
Menurut Teguh, Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti forum evaluasi yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam forum tersebut, berbagai masukan dan saran terkait pelaksanaan program MBG akan disampaikan untuk memastikan optimalisasi dampaknya.
Program MBG diluncurkan pada Senin (6/1), dengan melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG. Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi di Indonesia, termasuk Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh tim yang terdiri dari seorang kepala SPPG, seorang ahli gizi, dan seorang akuntan. Mereka bertugas memastikan kualitas gizi makanan dan kelancaran distribusinya.
Baca juga : Pramono Klaim Jakarta Berhasil Antisipasi Banjir Rob Saat Lebaran
Program MBG tidak hanya menyediakan makan siang bergizi, tetapi juga direncanakan untuk mencakup sarapan gratis di sekolah. Tujuannya adalah untuk mendukung pemerataan gizi bagi siswa di seluruh Indonesia, sekaligus membantu meningkatkan kesehatan dan daya konsentrasi mereka.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk memonitor dampak program ini secara menyeluruh dan memastikan bahwa seluruh pihak terkait, termasuk kantin sekolah, mendapatkan solusi yang adil. * * *