JT – Peristiwa bencana yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Desember 2024 berdampak signifikan terhadap penurunan kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, Rabu (2/1).
"Destinasi wisata di wilayah selatan Sukabumi paling merasakan dampaknya, terutama akibat tingginya angka bencana di penghujung tahun," ujar Ade.
Baca juga : Kasus HIV di Batam Meningkat, 822 Pasien Terdeteksi Sepanjang 2024
Menurut Ade, kurangnya wisatawan dari luar daerah yang datang Kabupaten Sukabumi sudah dirasakan sejak libur dan cuti bersama perayaan Natal. Di mana, mayoritas objek wisata yang berada di wilayah selatan sepi, ditambah terjadinya longsor susulan yang menutup akses jalan nasional Bagbagan-Kiaradua, Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan.
Akibat dari bencana itu, akses terdekat menuju pusat Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu sempat beberapa kali ditutup sehingga kendaraan dari arah Pelabuhanratu tidak bisa melintas, walaupun saat ini sudah kembali normal
Tingkat hunian kamar hotel di wilayah selatan hanya mencapai 30%, jauh lebih rendah dibandingkan periode tahun lalu yang mencapai 90%.
Baca juga : Pemerintah dan BPTJ Tengah Bahas Penambahan Koridor BTS Menuju Puncak, Kabupaten Bogor
Sebaliknya, objek wisata di wilayah utara, seperti Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, tetap ramai dikunjungi wisatawan. Meskipun hujan deras, penginapan di daerah ini dipenuhi oleh wisatawan yang mayoritas berasal dari luar daerah.
"Perayaan pergantian tahun di bawah kaki Gunung Gede tetap menarik wisatawan, terutama karena keindahan panorama malam dengan lampu-lampu rumah warga di ketinggian," tambah Ade.