JT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan dengan aktif melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M Plus.
“Kami harapkan semua pihak bersama-sama mencegah DBD dengan melakukan PSN 3M Plus, yakni menghilangkan tempat-tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” ujar Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Maryati Kasiman, M.K.K.K., Kamis (21/11).
Baca juga : MRT Jakarta Tetap Beroperasi Melayani Penumpang Selama Libur Lebaran
Metode 3M meliputi menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Poin “Plus” mencakup upaya tambahan seperti menanam tanaman pengusir nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan larvasida pada penampungan air, serta memperbaiki saluran air yang tidak lancar.
Maryati menyebut, meski kasus DBD belum mengalami peningkatan signifikan, prediksi melalui aplikasi DBDKlim menunjukkan potensi peningkatan kasus pada November hingga Februari 2025 akibat kesesuaian iklim yang tinggi untuk berkembangnya nyamuk Aedes aegypti.
Data Dinas Kesehatan DKI mencatat sebanyak 12.000 kasus DBD hingga September 2024, dengan lonjakan tertinggi pada April dan Mei sebanyak 2.000–3.000 kasus per bulan. Selain DBD, warga juga diminta waspada terhadap penyakit lain di musim hujan seperti leptospirosis, diare, demam tifoid, dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Baca juga : Bawaslu RI Gelar Kompetisi Debat Hukum Pemilu untuk Menyebarkan Isu-isu Kepemiluan
Dalam kesempatan berbeda, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, menyarankan Dinas Kesehatan DKI meningkatkan penyuluhan, mengidentifikasi daerah rawan, dan memobilisasi kader kesehatan di tingkat kelurahan untuk melindungi kelompok rentan seperti lansia.
“Setiap puskesmas harus siap memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, cepat tanggap, serta ramah dan manusiawi,” kata Tjandra.