JT – Pengamat infrastruktur dan tata kota, Yayat Supriatna, menekankan pentingnya keberanian berimajinasi bagi calon pemimpin DKI Jakarta untuk menciptakan tata kota yang lebih baik di masa depan. Ia menilai bahwa keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci dalam menjawab permasalahan lingkungan dan tata kota Jakarta.
“Membangun kota itu dimulai dari imajinasi. Banyak dari kita yang tidak berani mengambil risiko atas apa yang dijanjikan,” kata Yayat saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/11).
Baca juga : Pemprov DKI Minta Pengembang Percepat Penyediaan Lahan Fasos/Fasum
Bebas dari Belenggu Politis
Yayat berharap pemimpin Jakarta mendatang dapat berimajinasi dengan bebas tanpa terikat oleh kepentingan politis yang dapat menghambat proses pembangunan. Menurutnya, keberanian untuk berubah dan menerima kritik merupakan hal mutlak bagi seorang pemimpin.
“Menurut saya, menjadi pemimpin itu harus berani berubah. Kalau tidak berani berubah, ya lebih baik tidak usah jadi pemimpin. Justru pemimpin itu harus siap untuk dikritik,” ujarnya.
Minimnya Pembahasan Isu Lingkungan
Dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta 2024 yang berlangsung pada Minggu malam (17/11) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Yayat mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya pembahasan isu lingkungan dan tata kota. Salah satu isu penting yang luput dari perhatian adalah persoalan kebakaran di Jakarta.
Baca juga : Rekomendasi Acara Akhir Pekan Jelang Tahun Baru di Jakarta
“Kami berharap masalah-masalah ini bisa dijawab dalam forum seperti itu, tetapi mungkin karena keterbatasan waktu dan ruang, banyak isu menarik yang tidak sempat dikupas,” jelasnya.
Yayat menambahkan bahwa diskusi mengenai lingkungan dan tata kota harus mendapat porsi yang lebih besar, mengingat Jakarta menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk penanganan banjir, polusi udara, dan pengelolaan ruang hijau.