JT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah melakukan pemetaan terkait sampah makanan yang dihasilkan dari program makan siang gratis di sekolah-sekolah. Hal ini bertujuan agar pemilahan sampah dapat dilakukan langsung di lokasi.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Limbah B3 DLH Cianjur, Prihadi Wahyu Santosa, menyampaikan bahwa pihaknya telah memprediksi bahwa program pemerintah pusat ini akan menambah volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari setiap hari.
Baca juga : Pramuka Kota Tangerang Bentuk Badan Usaha Milik Pramuka untuk Dorong Kewirausahaan
"Diharapkan nanti pengelolaan sampah dapat dipisahkan antara sampah organik dan nonorganik dari sisa makanan yang dapat dikelola sekolah untuk dijadikan kompos," ungkapnya pada Senin (20/10).
Prihadi menjelaskan bahwa saat ini, sekitar 4,5 ton sampah masuk ke TPAS Mekarsari setiap harinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan agar usia tempat pembuangan akhir yang baru beroperasi selama beberapa bulan dapat diperpanjang.
DLH Cianjur juga telah menyiapkan lahan dan mengajukan alat untuk pemilahan sampah agar tidak menumpuk setelah beberapa tahun beroperasi. Rencana tersebut termasuk pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu di kawasan TPAS Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon.
Baca juga : Revitalisasi New Plaza Bogor: Megah dengan 8 Lantai
"Sejak beroperasi beberapa bulan lalu, TPAS Mekarsari belum dapat melakukan pengolahan sampah terpadu karena belum memiliki sarana dan prasarana penunjang, termasuk bangunan untuk pengolahan," jelas Prihadi.
Pihak DLH sangat serius membahas penanganan sampah yang dihasilkan dari program makan siang gratis ini, mengingat lokasi penambahan sampah berada di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, mereka akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur.