JT – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya pendidikan tinggi bagi anak-anak pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, guna meningkatkan taraf hidup mereka dan mencapai kesejahteraan. Ia mengajak para orang tua pemulung untuk mendorong anak-anak mereka agar bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
"Kalau bisa, anak-anaknya sekolah sampai lulus kuliah. Insya Allah presiden berikutnya dari kalangan warga di sini," kata Mensos, yang akrab disapa Gus Ipul, saat menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada para pemulung di Bantargebang, Senin pagi.
Baca juga : Ketum PAN Sebut Penambahan Nomenklatur Kementerian Ide Bagus
Dalam acara yang diadakan di halaman parkir Kantor Kelurahan Sumur Batu, Bantargebang, Gus Ipul memperkenalkan Hardian, seorang pemulung lokal yang kini berkiprah sebagai guru bagi anak-anak pemulung. Hardian, yang telah berdomisili di Bantargebang sejak usia 3,5 tahun, juga berprofesi sebagai pengusaha daur ulang sampah.
"Saya sangat peduli pada bidang pendidikan. Saya guru, dan ada beberapa anak pemulung yang saya ajar," ujar Hardian.
Ia berharap, dengan motivasi dan bantuan program beasiswa, anak-anak pemulung dapat mengakses pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Hardian juga kerap mengajak para orang tua pemulung untuk memprioritaskan pendidikan anak-anak mereka.
"Setiap ke sekolah, saya kasih motivasi kepada orang tua, ayo kuliahkan anaknya, banyak beasiswa yang bisa didapat. Kadang pemulung tertinggal, tidak mementingkan sekolah," tambahnya.
Hardian pun meminta secara khusus kepada Mensos agar ada program beasiswa khusus bagi keluarga pemulung. Permintaan tersebut disambut baik oleh Gus Ipul, yang berjanji akan mengoordinasikan hal ini dengan kementerian terkait.