JT - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyatakan harapannya agar sistem transportasi publik di Jakarta dapat terintegrasi secara menyeluruh untuk mempermudah aktivitas masyarakat. Harapan tersebut disampaikan Heru usai menjadi Inspektur Upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa.
Heru menjelaskan bahwa saat ini sistem transportasi publik di Jakarta telah cukup lengkap dengan waktu antar kendaraan atau "headway" yang cepat, seperti pada Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Raya Terpadu (LRT). "Semoga transportasi publik di Jakarta dapat terintegrasi sempurna, mulai dari MRT yang menuju Ancol, LRT yang mencapai Manggarai, hingga TransJakarta," ujar Heru.
Baca juga : Golkar Minta Pemprov DKI Implementasikan Sekolah Swasta Gratis di 2025
Dia juga menyoroti jangkauan layanan TransJakarta yang telah mencapai hampir 90 persen dari seluruh wilayah Jakarta, dan berharap layanan ini dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. "Penumpang TransJakarta mencapai 1,2 juta, yang merupakan angka cukup tinggi. Tantangannya adalah kendaraan roda dua yang sering langsung dari rumah," tambah Heru.
Heru mencatat bahwa tarif transportasi di Jakarta sudah cukup baik dan terintegrasi, dengan tarif dasar sebesar Rp3.500 dan maksimum Rp10.000. Tarif di atas itu dibiayai oleh Pemda DKI Jakarta melalui subsidi.
Heru juga menekankan bahwa penanganan kemacetan tidak bisa diselesaikan hanya oleh Kota Jakarta, melainkan memerlukan kontribusi dari kota aglomerasi sekitarnya.
Baca juga : Dinkes DKI dan P3KD Kerjasama Antisipasi Krisis Kesehatan
"Sebagai contoh, pembangunan MRT Fase Timur-Barat yang terhubung hingga Bekasi, kemudian bertahap hingga Manggarai dan Dukuh Atas," ujar Heru.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berkomitmen untuk memperbaiki kualitas udara dengan mengganti dan menambah bus berbasis listrik pada armada TransJakarta.