JT - Kepolisian Jakarta Selatan menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam kematian RH, anak dari Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, yang terjadi saat eksekusi rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9).
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal menjelaskan bahwa pihaknya hanya memberikan bantuan medis saat RH mengalami sesak napas.
Baca juga : Syarat dan Lokasi Samsat Keliling Jadetabek untuk Bayar Pajak Kendaraan
"Anggota kami membantu beliaunya saat sesak nafas," ucapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Ade menambahkan bahwa RH, yang memiliki riwayat sakit jantung, diduga meninggal dunia akibat penyakit bawaan tersebut, dan bukan karena kekerasan atau bentrokan selama proses eksekusi. Pihak kepolisian juga memiliki bukti video yang menunjukkan bantuan yang diberikan oleh polisi kepada RH.
Menurut PN Jakarta Selatan, RH meninggal bukan karena bentrokan dengan petugas, melainkan karena sakit saat eksekusi berlangsung. Kejadian tersebut berawal ketika tim eksekusi membuka pagar rumah di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08/04 Cilandak Barat, namun RH tetap bertahan di rumah. Mengingat kondisi kesehatan RH yang sudah menurun, ia kemudian dibawa ke dalam rumah dan mengalami sakit mendalam.
Baca juga : Pj Wali Kota: Cap Go Meh, Tradisi yang Memperkaya Budaya Indonesia
Kapolres Ade Rahmat Idnal menegaskan bahwa tidak ada kekerasan dalam proses eksekusi, dan semua video yang ada menunjukkan situasi yang sebenarnya.
"Tidak benar info tersebut, semua ada rekaman utuh videonya," tegasnya. * * *