JT - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperketat pengawasan jalur masuk orang ke provinsi tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.
"Kami perkuat di pintu-pintu masuk, terutama antisipasi untuk perjalanan dari luar negeri," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Lalu Hamzi Fikri, di Mataram, Jumat.
Baca juga : Pemkab Bogor Ungkap Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak
Fikri mengungkapkan bahwa ada satu kasus suspek Mpox di Pulau Sumbawa. Namun, hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa pasien tersebut negatif Mpox.
Pasien yang dimaksud telah menjalani pemeriksaan dengan PCR dan diagnosa menggunakan whole-genome sequencing. Gejala yang dialaminya mirip dengan Mpox, seperti demam dan ruam kulit. Pada 25 Agustus 2024, pasien tersebut dinyatakan negatif Mpox dan hanya mengidap cacar air biasa.
Meski saat ini tidak ada kasus Mpox di NTB, Fikri menyatakan pemerintah daerah tetap waspada dan mengajak masyarakat untuk proaktif jika mengalami gejala serupa. Masyarakat diimbau untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan, seperti menjaga kebersihan sanitasi dengan cuci tangan menggunakan sabun, menjaga imunitas tubuh, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan.
Baca juga : Aktor Sandy Permana Tewas dengan Luka Tusuk di Cibarusah, Polisi Buru Pelaku
Fikri menambahkan bahwa bila ditemukan gejala, pasien akan mendapatkan terapi simtomatis untuk mengurangi keluhan tanpa harus mengidentifikasi penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut.
Pemerintah NTB juga memperkuat sistem pengamatan atau surveilans untuk menangkal penyebaran Mpox di wilayah Nusa Tenggara Barat.