JT - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran sebesar Rp8,81 triliun untuk sektor pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2025, menjadikannya sektor dengan alokasi tertinggi dibandingkan sektor lainnya.
Anggaran ini disampaikan oleh Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Jumat.
Baca juga : Lebih dari 200 Ternak Sapi di Trenggalek Terjangkit PMK, 10 Ekor Mati
"Ini merupakan tindak lanjut dari Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2025 yang telah dibahas badan anggaran dan disepakati pada 16 Agustus lalu," ujar Nana.
Dalam Nota Keuangan Rancangan APBD 2025, Nana menjelaskan bahwa total pendapatan daerah diproyeksikan mencapai Rp23,54 triliun, sementara belanja daerah diperkirakan sebesar Rp23,91 triliun, yang menghasilkan defisit sebesar Rp362,3 miliar.
Defisit ini akan ditutupi dengan surplus pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan sebesar Rp432,3 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp70 miliar, sehingga total pembiayaan "netto" mencapai Rp362,3 miliar.
Baca juga : Intensitas Hujan Tinggi, Dua Rumah di Serpong Tangsel Terdampak Longsor
Alokasi anggaran pendidikan dan kebudayaan ini akan difokuskan pada penanganan anak tidak sekolah secara bertahap di wilayah kemiskinan ekstrem, penyediaan prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, serta pembiayaan operasional sekolah melalui BOSDA, BOP, dan beasiswa untuk siswa miskin.
Selain sektor pendidikan, Pemprov Jateng juga mengalokasikan Rp3,11 triliun untuk bidang kesehatan, yang akan digunakan untuk dinas kesehatan, empat rumah sakit umum daerah, dan tiga rumah sakit jiwa daerah.
Bagikan
